Rabu, 20 Juni 2012

Metode Tambang Bawah Tanah (Open Stope)

METODE TAMBANG BAWAH TANAH (OPEN STOPE)

Pada penjelasan sebelumnya telah mendefenisikan tentang pelaksanaan tambang bawah tanah serta beberapa penerapan metode dalam tambang tersebut. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang beberapa bagian penerapan tambang tersebut.

1.  Open Stope
Aplikasi open stope secara umum, antaralain:
a. Daerah bijih dan country rock kuat, kecuali cebakan tipis-datar atau sedikit miring yang dapat
    ditambang dengan retreating system.
b. Bijih kadar rendah atau nilai ekonomis rendah, mengingat pillar berupa bijih dan losses tinggi.
    Pada bijih kadar tinggi dapat dilakukan pillar robbing.
c. Penambangan sangat selektif. Pada steep dip 50' – 90' dimungkinkan meninggalkan kadar rendah
    sbg pillar. Pada flat dip 0' – 20' mempunyai selektifitas tinggi.
d. Pada flat dip dimungkinkan sortasi, untuk steep dip dilakukan sortasi secara terbatas.
e. Aplikasi umum: tabular dinding teratur, batas dinding jelas. Kadang diterapkan untuk cebakan
    yang besar, menggumpal (massive), dinding irregular.

Adapun beberapa penerapan metode open stope dalam tambang bawah tanah terdiri dari :
1.  Open Stope dengan Underhand Stoping.
2.  Open Stope dengan Overhand Stoping.
3.  Open Stope dengan Breast Stoping/ Stope & Pillar.

1.1. Open Stope dengan Underhand Stoping.
Penerapan metode ini berupa stope level bagian atas dan bawah dihubungkan dengan raise dan pelaksanaan penambangan dimulai dari level atas menuju level bawah (underhand stoping), sehingga terbentuk jenjang untuk berdiri pekerja · Broken ore dijatuhkan secara gravitasi menuju haulage drive sehingga meminumkan transportasi mekanikal.
Adapun penerapan/ aplikasi dari metode ini, antaralain:
1.  Bijih ketebalan 3-4 meter.
2.  Kemiringan 50', pemindahan bijih secara gravitasi.
3.  Bukan sebagai metode utama, hanya sebagai metode tambahan untuk ekstraksi bijih yang terpisah
     dari bijih utama atau bagian badan bijih utama yang memberikan kondisi yang cocok.
4.  H/W dan F/W kompeten untuk mengurangi ore pillar.
5.  O/Z boleh inkompeten karena bijih menjadi tempat berpijak pekerja. 
Keuntungan penerapan metode ini, antaralain:
1.  Unjuk kerja pemboran baik.
2.  Kebutuhan penyanggaan sedikit.
3.  Memanfaatkan gravitasi untuk transportasi broken ore.
4.  Pemboran dilakukan kearah bawah.
5.  Kehilangan bijih halus kadar tinggi lebih sedikit.

Sedangkan kerugian dari penerapan metode ini, antaralain :
1.  Sortasi sukar dilakukan dalam stope.
2.  Kondisi kerja berbahaya khususnya dibawah backs dan walls, interval level harus kecil.
3.  Fasilitas menempatkan waste dlm stope sangat terbatas.
4.  Broken ore dikeluarkan pada “satu titik”, produksi kecil.

1.2.  Open Stope dengan Overhand Stoping
Penerapan metode ini merupakan penempatan level bagian atas dan bawah dihubungkan dengan raise dengan unjuk kerja sebagai berikut :
-  Penambangan dimulai dari level bawah menuju level atas (overhand stoping).
-  Untuk bijih yang curam diperlukan platforms (3-4 meter vertikal, 1-2 meter horizontal) untuk
   perpijak pekerja.
Broken ore dijatuhkan secara gravitasi menuju haulage drive sehingga meminumkan transportasi
   mekanikal.
Haulage level dilindungi oleh ore pillar atau timber mat.

Aplikasi dari penerapan metode ini, antaralain:
1.  Ketebalan bijih 3-4 meter.
2.  Kemiringan 50', pemindahan bijih secara gravitasi.
3.  Kemiringan diatas 50', diperlukan platform pekerja.
4.  Bukan sebagai metode utama, hanya sebagai metode tambahan untuk ekstraksi bijih yang terpisah
     dari bijih utama atau bagian badan bijih utama yang memberikan kondisi yang cocok
5.  H/W dan F/W kompeten untuk mengurangi ore pillar.
6.  Badan bijih kompeten.

Keuntungan penerapan metode ini, antaralain :
1.  Posisi backs tidak memberikan bahaya, interval level dapat lebih kecil.
2.  Sorting dilakukan secara sistimstis.
3.  Waste hasil sorting dapat ditumpuk pada mine out area.
4.  Kondisi kerja lebih aman dan aplikasi lebih elastis.
5.  Pada kemiringan yang kecil broken ore jatuh pada haulage drive secara gravitasi.

Sedangkan kerugian penerapan metode ini, antaralain:
1.  Unjuk kerja pemboran menurun.
2.  Kemiringan bijih diatas 45' diperlukan platform pekerja.
3.  Lebih banyak memerlukan material penyangga.
4.  Lebih besar kehilangan bijih ukuran halus kadar tinggi.

1.3.  Open Stope dengan Breast Stoping/ Stope & Pillar
Pembongkaran dilakukan secara maju (advancing) terhadap bijih horisontal kurang 3 meter, dimana kondisi tersebut tidak memungkinkan penambangan underhand maupun overhand. adapun unjuk kerja penerapan metode ini, antaralain:
-  Endapan yang lebih tebal dari 3 meter, maka dilakukan berjenjang, dengan tebal maksimum 13
   meter.
-  Penyanggaan atap dilakukan secara pemanen atau semi permanen (pillar) dari bijih itu sendiri yang
   kadang-kadang diperkuat dengan semen disekelilingnya (spray cement, pouring cement).
Aplikasi penerapan metode ini, antaralain :
1.  Cebakan tidak bernilai tinggi, sejumlah bijih ditinggal sebagai pillar.
2.  Ketebalan tidak lebih dari 7 meter.
3.  Ketebalan diatas 7 meter akan mengakibatkan mining recovery semakin kecil dan bahaya
     runtuhan atap.
4.  Cebakan mendatar sampai kemiringan 20'-50' (moderately steep).
     a. Horizontal mining: stope and pillar untuk bijih mendatar atau hamper mendatar.
     b. Iinclined mining: stope and pillar untuk kemiringan 20'-30', penambangan searah dip, tidak
         memungkinkan memakai mobile equipment.
     c. Step mining: stope and pillar untuk kemiringan 30'-50', dibentuk daerah kerja sedemikian rupa
         sehingga memungkinkan penggunaan mobile equipment.
5.  Batuan atap dan lantai kompeten, untuk meminimalkan pemakaian pillar.
6.  Bijih kompeten untuk mengurangi lebar pillar.
7.  Kedalaman tidak terlalu besar untuk menggurangi beban yang harus disangga pillar.
Keuntungan penerapan metode ini, antaralain:
1.  Biaya penambangan rendah.
2.  Memungkinkan sortasi dalam stope, dan waste ditinggal pada ruang kosong yang ada.
3.  Memungkinkan mekanisasi dari drilling.

Sedangkan kerugian penerapan metode ini, antaralain :
1.   Losses sebagai pillar mencapai 40%, dengan pillar robbing yang efektip menjadi 20%.
2.  Bahaya runtuhan dari hangging wall, khususnya bila mempunyai joint dan cracks yang sejajar.
3.  Daerah yang harus diatur ventilasinya sangat luas.

Metode dapat dimasukkan dalam stope and pillar (bukan room and pillar) apabila memenuhi dua dari tiga hal, antaralain:
1.   Pillar tidak teratur dan terletak acak.
      a. Kadar rendah atau waste sebagai pillar
      b. Bukan untuk memperoleh bentuk atau perencanaan tambang yang sistimatis, ttp. sekedar
          menyangga atap.
      c. Penyusun pillar adalah batuan, maka relatif kuat dan berdimensi kecil.
2.  Ketebalan cebakan lebih besar 6 meter.
     a. Tebal tetapi aman secara teknik, maka dilakukan tidak berjenjang.
     b. Tebal dan tidak aman secara teknik, maka dilakukan berjenjang.
3.  Komoditas yang ditambang adalah mineral, bukan batubara
     a. Batubara dapat ditambang secara room and pillar.
     b. Tidak ada cebakan batubara ditambang secara stope and pillar.
     c. Rule of tumb: room and pillar untuk coal, dan stope and pillar untuk non-coal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar