1. Geologi Jawa Timur
Geologi Jawa timur dibagi atas
beberapa zona, menurut van Bemmelen jawa timur dibagi atas 4 bagian antara lain
:
1.
Zona
Pegunungan Selatan Jawa (Souththern Mountains) : batuan pembentuknya
terdiri atas siliklastik, volkaniklastik, volkanik , dan batuan karbonat.
2.
Zona
Gunung Api Kuarter (Quartenary Volcanoes) : merupakan gunung aktiv
3.
Zona
Kendeng (Kendeng Zone) : batuan pembentuknya terdiri atas Sekuen dari
volkanogenik dan sedimen pelagik.
4.
Zona
Rembang (Rembang Zone) : batuan pembentuknya terdiri atas endapan laut
dangkal ,sedimen klastik dan batuan karbonat. Pada zona ini juga terdapat
patahan yang dinamakan Rembang High dan
banyak lipatan yang berarah timur-barat
1.
Pegunungan Selatan Jawa.
2.
Zona Kendeng , dan
3.
Zona Rembang.
Pada tiap – tiap zona ini stratigrafi dapat dipisahkan
menjadi tiga unconformity sistem.
1.1.
Statigrafi
Pegunungan Selatan Jawa
Pada Zona ini terbagi atas 3
sistem dan Basement.
a.
Basement
Pada daerah Jawa Timur tidak
ditemukan adanya batuan Basement,
batuan basement ini ditemukan
tersingkap pada bagian barat Jawa Timur yaitu di Kompleks Basement Karangsambung
dan Bukit Jiwo. Batuan yang tersingkap terdiri atas ofiolite dan potongan busur
kepulauan (Smyth dkk. (2005).
b.
Sistem
Pertama
Sedimentasi ini berasal pada saat
umur Awal Kenozoikum, endapan ini berstruktur angular unconformity
dengan basement. Sedimen pada sistem ini terdiri atas konglomerat fluvial. Di
atasnya terdapat sekuen trangresif dari batubara, konglomerat, lempung, dan
pasir kuarsa dari Formasi Nangulan yang berumur Eosen Tengah (Lelono 2000 ,
dalam Smyth dkk. 2005). Pada batupasir terdiri dari depu lapisan vulkanik,
pumice, dan lapisan selang seling tuff dan mudstone.
Semakin ke atas terjadi perubahan
komposisi batupasir berupa peningkatan mineral feldspar. Pada sistem ini
material volkanik meningkat dan sedimen berubah dari kaya akan kuarsa menjadi
kaya mineral feldspar. Sedimen pada sistem ini diperkirakan setebal 1000 m yang
tersingkap pada bagian barat ( Karangsambung , Nangulan dan Jiwo).
Pada bagian atas sistem ini
terdapat unconformity ini dapat diinterpretasi terjadi akibat dari
penurunan muka air laut. Sedimentasinya memiliki orientasi perlapisan yang
hampir sama, dengan tidak adanya kegiatan deformasi.
c.
Sistem
Ke-Dua
Pada sistem ini endapan yang
ditemukan berupa hasil dari vulkanik primer berumur oligo – miosen yang
menutupi sebagian zona Pegunungan Selatan. Pada saat ini terjadi aktivitas
vulkanik yang sangat intensif , eksplosif dan bertipe Plinian (Smyth dkk.,
2005). Endapan berupa batuan Andesite – Riolit , termasuk abu vulkanik, Tuff
kristal, Pumice – Breksia litik ,lava dome dan lava flows. Tebal
lapisan berkisar antara 250 m - 2000 m. Sistem ini dan vulkanik aktifitas
terekam sebagai vulkanisme dengan umur pendek dan mungkin terjadi letusan besar
(Smyth dkk. 2005).
d.
Sistem
Ke-Tiga
Sedimen sistem ini sekitar 500 m terekam sebagai pengerosian sistem ke –
dua dan peningkatan endapan karbonat. Terumbu berkembang sangat baik dan
terjadi penurunan aktifitas vulkani secara besar , sehingga mengakibatkan
kematian aktifitas vulkanik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar